Pontianak, 27 September 2024 – Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI (UPGRI) Pontianak menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di SMPN 11 Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa dengan menciptakan lingkungan sekolah yang kaya literasi melalui keterlibatan aktif siswa dan tenaga pendidik. PKM ini juga sejalan dengan upaya mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka di Kalimantan Barat.
### Diskusi Awal dan Analisis Rapor Pendidikan
Kegiatan ini dimulai dengan diskusi bersama kepala sekolah SMPN 11 Sungai Kakap, Ristiono Mei Eka Palguno, serta analisis terhadap rapor pendidikan sekolah tersebut. Diskusi ini bertujuan untuk memahami kondisi dan kebutuhan literasi di sekolah sebelum melaksanakan program penguatan lingkungan literasi. Berdasarkan hasil analisis tersebut, disusun rencana aksi yang bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mendukung peningkatan literasi siswa.
### Pembicara Utama: Dr. Basuki Wibowo, M.Pd
Dr. Basuki Wibowo, M.Pd, yang merupakan dosen Pendidikan Sejarah UPGRI Pontianak sekaligus Fasilitator Sekolah Penggerak Angkatan 3 BGP, didapuk sebagai pembicara utama dalam kegiatan ini. Dalam pemaparannya, Dr. Basuki menekankan pentingnya menciptakan suasana sekolah yang aman, nyaman, dan kaya literasi. Menurutnya, salah satu kunci utama untuk meningkatkan literasi siswa adalah dengan menjadikan sekolah sebagai tempat yang memfasilitasi berbagai aktivitas literasi secara aktif.
“Kita perlu menciptakan lingkungan yang tidak hanya sekadar menyampaikan materi kepada siswa, tetapi juga melibatkan mereka dalam menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif. Sekolah harus menjadi tempat yang ramah literasi, di mana siswa dapat mengembangkan keterampilan membaca, menulis, dan berpikir kritis,” jelas Dr. Basuki. Ia menambahkan bahwa dengan dukungan dari kepala sekolah, guru, dan pihak kampus, siswa diharapkan tidak hanya menerima materi pembelajaran, tetapi juga terlibat langsung dalam praktik literasi yang diterapkan di lingkungan sekolah.
### Pelibatan Dosen dan Siswa dalam Praktik Langsung
Salah satu keunikan dari kegiatan PKM ini adalah pendekatan partisipatif yang melibatkan siswa secara langsung dalam upaya meningkatkan lingkungan literasi di sekolah. Para siswa tidak hanya menerima pembelajaran teori, tetapi juga mendapatkan bimbingan langsung dari para dosen Pendidikan Sejarah UPGRI Pontianak, seperti Agus Dediansyah, Arif J, M. Syaifulloh, Superman, dan Fivi Irawati. Dosen-dosen ini bekerja sama dengan pembina dan pengurus OSIS SMPN 11 untuk mengarahkan siswa dalam berbagai kegiatan literasi, seperti membaca buku, menulis esai, serta diskusi kelompok.
Seluruh siswa SMPN 11 Sungai Kakap terlibat aktif dalam kegiatan yang berlangsung pada hari Jumat ini. Mereka diajak untuk berpartisipasi dalam menciptakan suasana belajar yang kaya akan budaya literasi. Kegiatan ini tidak hanya memfokuskan pada peningkatan kemampuan literasi secara individual, tetapi juga mengedepankan kerja sama dan kolaborasi antar siswa dalam mengembangkan program literasi di sekolah.
### Dukungan dari Pihak Sekolah
Kepala SMPN 11 Sungai Kakap, Ristiono Mei Eka Palguno, menyambut baik inisiatif dari Prodi Pendidikan Sejarah UPGRI Pontianak. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para siswa, terutama dalam memperkuat kemampuan literasi mereka. Ristiono juga berharap agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di masa depan.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran tim dari UPGRI Pontianak. Kegiatan ini sangat membantu kami dalam upaya meningkatkan literasi siswa. Kami berharap agar ini bukan menjadi kegiatan sekali saja, tetapi dapat terus dilaksanakan secara berkala untuk memperkuat keterampilan literasi di sekolah kami,” ujar Ristiono.
Ristiono juga menambahkan bahwa pihak sekolah telah berkomitmen untuk mendukung penuh implementasi Kurikulum Merdeka yang mendorong peningkatan literasi dan kreativitas siswa. Kegiatan PKM ini dinilai sejalan dengan visi sekolah dalam menciptakan generasi yang cerdas, kreatif, dan literatif.
### Komitmen UPGRI Pontianak dalam Mendukung Kurikulum Merdeka
PKM yang dilakukan oleh Prodi Pendidikan Sejarah UPGRI Pontianak merupakan bagian dari komitmen kampus untuk mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka di Kalimantan Barat. Kurikulum Merdeka sendiri menekankan pada pengembangan keterampilan siswa yang holistik, termasuk kemampuan literasi dan numerasi, yang merupakan pondasi utama dalam pembelajaran.
Melalui kegiatan PKM ini, UPGRI Pontianak berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih ramah literasi. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa serta membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen kami untuk mendukung dunia pendidikan, khususnya di Kalimantan Barat. Kami berharap, dengan adanya kegiatan PKM ini, tidak hanya siswa yang akan merasakan manfaatnya, tetapi juga para guru dan pihak sekolah yang dapat terus mengembangkan program literasi di sekolah mereka,” ungkap Dr. Basuki Wibowo.
Dengan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, termasuk dosen, siswa, serta tenaga pendidik di SMPN 11 Sungai Kakap, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju terbentuknya sekolah-sekolah yang lebih kaya literasi dan mendukung pembelajaran yang lebih inovatif di masa depan.